My Blog

My Blog

Kamis, 22 Mei 2014

BAHAYA MEMAJANG FOTO DI INTERNET




Oleh: Zakaria At-Thalibi

Akhwat untuk siapa photo anda dipajang di fb ini?

Tulisan ini hanya sekedar peringatan buat akhwaat yang masih suka memajang foto-fotonya di internet seperti di Blog, Situs Forum, khususnya di Facebook dimana sekarang hampir semua aktivis dakwah yang melek internet mempunyai akun di situs pertemanan tersebut.

Dari pengamatan saya selama memiliki akun di Facebook yang paling membuat miris adalah banyaknya wanita berjilbab yang memajang foto mereka bahkan beberapa di antaranya ada yang close up. Dari profile mereka ketahuan bahwa sebagian besar dari mereka adalah aktivis dakwah. Bagi yang masih mempunyai foto yang diupload ke FB, FS ataupun lainnya maka saya sarankan untuk segera menghapusnya dengan pertimbangan berikut ini:

1. Anda bisa jadi korban pornografi

Ketika Anda mengupload foto ke internet maka yakinlah foto tersebut sudah bukan milik Anda, tidak ada yang benar-benar privasi di dunia maya. Anda mungkin merasa aman karena foto tersebut tersimpan di akun Anda yang kapan saja kalau mau Anda bisa menghapusnya tapi itu hanya perkiraan Anda. Jutaan orang yang bisa mengakses ke profil Anda, mereka bisa mendownloadnya dan menyebarkannya di tempat lain. Jadi meskipun dikemudian hari Anda menghapusnya tapi ia sudah terlanjur menyebar dan mustahil bagi Anda untuk mencegahnya.

Hal yang paling ditakutkan adalah ketika orang-orang usil mendapatkannya dan “tergoda” untuk menjahili Anda. Ini biasanya dilakukan oleh orang-orang yang benci dengan Islam. Misalnya dengan memanipulasinya dan menjadikan Anda “Bintang Pornografi”. Dengan kecanggihan software pengolah gambar hal itu bisa dilakukan dengan waktu hanya beberapa menit. Setelah itu mereka bisa menebarnya ke ribuan link hanya dalam hitungan detik.

Hal ini sudah pernah terjadi pada seorang artis dimana foto syurnya beredar di internet, sampai-sampai harus menurunkan pakar telematika, Roy Suryo untuk membersihkan namanya dengan menjelaskan bahwa foto tersebut hasil manipulasi. Dan tidak dipungkiri bahwa banyak foto wanita berjilbab bahkan bercadar dengan tubuh telanjang yang bersiliweran di dunia maya, termasuk korbannya adalah salah seorang istri ustadz kondang.

Meski dengan mudah orang menebaknya sebagai sesuatu yang di rekayasa, tapi bukankah itu sudah cukup untuk menghinakan dan melecehkan, namun kitalah memberi peluang kepada orang hasad tersebut untuk melakukannya. Nah, sebelum terlanjur hapus foto Anda dari dunia maya!

2. Anda pajang untuk siapa?

Ada pertanyaan bagi muslimah yang memajang fotonya di internet, foto itu Anda pajang untuk siapa?

Allah subhanahu wa ta’ala telah memerintahkan muslim dan muslimah untuk menjaga pandangannya dari lawan jenis yang bukan mahram. Tak sampai di situ Allah pun memerintahkan masing-masing kepada mereka untuk saling menjaga diri (An-Nur (24): 30-31). Di sini ada simbiosis mutualisme, jika seorang wanita yang menjaga dirinya dengan hijab yang syar’i maka dengan sendirinya laki lain juga akan terjaga pandangannya meski laki-laki tersebut tidak paham agama, nah bagaimana jika laki-laki tersebut juga paham akan agama tentu ia juga menjaga diri dan pandangannya. Sadar atau tidak mereka saling menguatkan dalam kebaikan, dan itulah mungkin maksudnya Allah menegaskan dalam firman-Nya bahwa laki-laki beriman dan wanita yang beriman adalah penolong bagi yang lainnya, dan mereka saling menguatkan dalam keimanan dan keta’atan (QS. at-Taubah (9) : 71.).

Ketika mengupload foto Anda di internet maka anda secara tak langsung telah “menandatangani kontrak” bahwa anda membebaskan siapapun bebas untuk memandang Anda tanpa terkecuali. Terus dimana penjagaan Anda terhadap kehormatan Anda dan orang lain?

Ummul Mu’minin ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha pernah mengatakan bahwa seandainya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam masih hidup dan melihat tingkah laku wanita pada zaman tersebut maka tentu beliau akan melarangnya untuk keluar rumah. Perkataan ini beliau katakan ketika para sahabat masih berada di tengah-tengah mereka dan mengajarkan ilmu kepada mereka, mereguk Islam seperti menikmati air langsung dari mata airnya, ketika para muslimah masih menjaga hijab-hijab mereka, bandingkanlah keadaan tersebut dengan sekarang ini dimana kebanyakan wanita sudah tidak bisa menjaga kehormatannya.

Wahai wanita malulah !

Wahai para suami cemburulah !

Wahai para orang tua jagalah anakmu dari kerusakan !

Wahai para ikhwa yang akan menggenapkan separuh agamanya jagalah dirimu dan carilah wanita yang shalehah yang menjaga dirinya serta berlindunglah dari wanita yang masih suka “menjajakan” dirinya.

Wallahu a’lam.

KDI Eps.13

SHARE !!!

Seuntai Kalimat Indah, Seputar Kumpulan Dzikir Pagi dan Sore



Bismillaahirrahmaanirrahiim

Seuntai Kalimat Indah, Seputar Kumpulan Dzikir Pagi dan Sore

oleh : Al-Ustadz Abdul Qodir Abdu Fa’izah -hafizhahullah-(Pengasuh Pesantren Al-Ihsan Gowa)

Dzikir pagi dan sore amat penting dipelihara dan dilazimi oleh setiap insan yang menginginkan keselamatan dirinya. Dzikir kedudukannya laksana benteng dan senjata yang melindungi dirinya dari serangan musuh yang senantiasa mengintai dirinya dan membidiknya dengan panah-panah beracun sampai akhirnya ia akan dibinasakan oleh musuh tersebut.Setan adalah musuh manusia. Ia senantiasa menyerang dengan berbagai macam senjatanya, mulai dari yang kecil lagi halus, sampai kepada senjata yang besar lagi membahayakan.

Dengannya ia membidik kita sampai kita tunduk di depannya, atau bahkan binasa karenanya.Itulah rahasianya, Allah dan Rasul-Nya mempersenjatai kita dengan beragam dzikir dan doa yang dapat menyelamatkan kita dari serangan dan makar setan.

Nabi Yahya bin Zakariyya -Shallallahu alaihi wa sallam- bersabda sebagaimana yang dikisahkan oleh Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam- dalam sabdanya,وَآمُرُكُمْ أَنْ تَذْكُرُوا اللَّهَ فَإِنَّ مَثَلَ ذَلِكَ كَمَثَلِ رَجُلٍ خَرَجَ العَدُوُّ فِي أَثَرِهِ سِرَاعًا حَتَّى إِذَا أَتَى عَلَى حِصْنٍ حَصِينٍ فَأَحْرَزَ نَفْسَهُ مِنْهُمْ ، كَذَلِكَ العَبْدُ لاَ يُحْرِزُ نَفْسَهُ مِنَ الشَّيْطَانِ إِلاَّ بِذِكْرِ الله

“Aku memerintahkan kalian untuk berdzikir kepada Allah, karena perumpamaan hal itu (yakni, dzikir), seperti perumpamaan seseorang yang para musuh keluar (mengejar) di belakangnya dengan cepat, sampai ia (orang ini) datang kepada suatu benteng yang kokoh, lalu ia melindungi dirinya dari mereka (para musuh). Demikian pula seorang hamba tak akan ada yang dapat menjaga dirinya dari setan, kecuali dengan dzikrullah (berdzikir kepada Allah)”. [HR. At-Tirmidziy dalam Sunan-nya (2863), Abu Ya'laa dalam Al-Musnad (1571) dan Ibnu Hibban (no. 6233)]

Al-Imam Al-Hafizh Ibnu Qoyyim Al-Jawziyyah -rahimahullah- berkata,في هذا الحديث العظيم الشأن ـ الذي ينبغي لكل مسلم حفظه وتعقله ـ ما ينجي من الشيطان وما يحصل للعبد به الفوز والنجاة في دنياه وأخراه

“Di dalam hadits yang agung kedudukannya ini –yang sepantasnya dihafal dan dipahami oleh setiap muslim-, terdapat sesuatu yang dapat menyelamatkan dari setan dan sesuatu akan tercapai dengannya bagi seorang keberuntungan dan keselamatan di dunia dan akhiratnya”. [Lihat Al-Wabil Ash-Shoyyib(hal. 24)]

Disini akan tampak bagi anda fungsi utama dari dzikir –termasuk diantaranya, dzikir pagi dan sore-. Lantaran itu, kali kami akan bawakan sejumlah hadits yang mengandung dzikir pagi dan sore yang pernah diajarkan oleh Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam- kepada para sahabatnya.Sebelum kami bawakan dzikir-dzikir itu, maka perlu kami terangkan bahwa dzikir-dzikir pagi digunakan sejak usai Sholat Shubuh sampai terbitnya matahari. Adapun dzikir-dzikir sore, maka ia dibaca saat usai Sholat Ashar sampai tenggelamnya matahari.

Dzikir Pertama

Dzikir pertama ini mengajarkan kita agar menggunakan tiga surah utama dari akhir Al-Qur’an yang dikenal dengan “Al-Mu’awwidzat”. Itulah Surah Al-Ikhlash, Al-Falaq dan An-Naas. Dzikir ini digunakan di waktu pagi dan sore.

Dari Abdullah bin Khubaib -radhiyallahu anhu- bahwa ia berkata,خَرَجْنَا فِى لَيْلَةِ مَطَرٍ وَظُلْمَةٍ شَدِيدَةٍ نَطْلُبُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- لِيُصَلِّىَ لَنَا فَأَدْرَكْنَاهُ فَقَالَ « أَصَلَّيْتُمْ ». فَلَمْ أَقُلْ شَيْئًا فَقَالَ « قُلْ ». فَلَمْ أَقُلْ شَيْئًا ثُمَّ قَالَ « قُلْ ». فَلَمْ أَقُلْ شَيْئًا ثُمَّ قَالَ « قُلْ ». فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا أَقُولُ قَالَ « (قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ) وَالْمُعَوِّذَتَيْنِ حِينَ تُمْسِى وَحِينَ تُصْبِحُ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ تَكْفِيكَ مِنْ كُلِّ شَىْءٍ ».

“Kami pernah keluar di malam yang hujan dan gelap gulita untuk mencari Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam- agar beliau beliau sholat bersama kami. Kemudian kami menjumpai beliau. Beliau bersabda, “Apakah kalian telah sholat?”Aku (Abdullah bin Khubaib) tak mengucapkan sesuatu apapun.Beliau bersabda, “Ucapkanlah!!”.Aku tak mengucapkan sesuatu apapun.Kemudian beliau bersabda lagi, “Ucapkanlah!!”.Beliau bersabda lagi, “Ucapkanlah!!”.Aku katakan, “Apa yang aku harus ucapkan?”Beliau bersabda, “Qul huwallohu ahad, dan dua suroh mu’awwidzat (suroh Al Falaq dan An-Naas), ketika kamu berada di waktu sore dan di waktu pagi sebanyak tiga kali. Suroh-suroh itu melindungimu dari segala sesuatu”. [HR. Abu Dawud (no. 5082) dan At-Tirmidziy (no. 3575). Dinilai shohih oleh Al-Albaniy dalam Shohih Al-Jami' (4406)]

Dzikir Kedua

Sayyidul Istighfar adalah dzikir pagi dan sore yang dianjurkan oleh Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam- bagi umatnya, karena keutamaan besar yang didapatkan oleh orang yang meyakini bacaan itu berupa keutamaan masuk surga.

Dari Syaddad bin Aus -radhiyallahu anhu-, dari Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam-, beliau bersabda,سَيِّدُ الاِسْتِغْفَارِ أَنْ يَقُولَ الْعَبْدُ: اللهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لاَ إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي، وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَبُوءُ لَكَ بِالنِّعْمَةِ وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي، فَاغْفِرْ لِي إِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ

“Sayyidul istighfar (Penghulu Istighfar), seorang hamba mengucapkan,اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لاَ إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ

“Ya Allah, Engkaulah Tuhan-ku. Engkau telah menciptakan aku. Akulah hamba-Mu dan aku berdasarkan janjiku kepada-Mu selama aku mampu. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan sesuatu yang telah aku kerjakan. Aku akui kepada-Mu nikmat-Mu atasku dan akui dosaku kepadamu. Karena itu, ampunilah dosaku. Sesungguhnya tak ada yang mengampuni dosa, kecuali Engkau”.[HR. Al-Bukhoriy dalam Shohih-nya (no. 6306 & 6323)]

Di akhir hadits ini, Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam- bersabda dalam menjelaskan keutamaan“Sayyidul Istighfar” ini,وَمَنْ قَالَهَا مِنَ النَّهَارِ مُوقِنًا بِهَا فَمَاتَ مِنْ يَوْمِهِ قَبْلَ أَنْ يُمْسِيَ فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ وَمَنْ قَالَهَا مِنَ اللَّيْلِ وَهُوَ مُوقِنٌ بِهَا فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang mengucapkannya pada waktu siang dalam keadaan meyakininya, lalu ia mati pada hari itu, sebelum ia berada di waktu sore, maka ia termasuk penduduk surga. Barangsiapa yang mengucapkannya pada waktu malam dalam keadaan meyakininya, lalu ia mati pada hari itu, sebelum ia berada di waktu pagi, maka ia termasuk penduduk surga”.

Dzikir Ketiga

Bahaya senantiasa menanti di depan mata. Tak ada yang mengetahui kapankah datangnya.

Sebuah dzikir sore yang mampu menghindarkan kita dari segala keburukan, itulah dzikir yang diajarkan oleh Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam- berikut ini:Dari Abu Hurairah -radhiyallahu anhu- bahwa ia berkata,جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا لَقِيتُ مِنْ عَقْرَبٍ لَدَغَتْنِى الْبَارِحَةَ قَالَ « أَمَا لَوْ قُلْتَ حِينَ أَمْسَيْتَ أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ لَمْ تَضُرُّكَ ».

“Seorang lelaki pernah datang kepada Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam- seraya berkata, “Wahai Rasulullah, “Bagaimana aku menghadapi kalajengking yang telah menyengatku semalam?”
Beliau bersabda,“Ingatlah, andaikan engkau mengucapkan saat di waktu sore:أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ لَمْ تَضُرُّكَ

(artinya: “Aku berlindung kepada kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari keburukan sesuatu yang Allah ciptakan), maka kalajengking itu tidak akan membahayakanmu”. [HR. Muslim dalam Shohih-nya (2709)]

Sengatan kalajengking termasuk keburukan yang dapat terhindar –insya Allah- jika dzikir ini diamalkan di waktu sore.

Dzikir Keempat

Subhanallah wa bihamdih, dzikir yang sering dilalaikan dan diremehkan oleh sebagian orang. Duhai, ternyata ia memiliki keutamaan yang besar.

Dari Abu Hurairah -radhiyallahu anhu-, ia berkata, Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam- bersabda,مَنْ قَالَ حِينَ يُصْبِحُ وَحِينَ يُمْسِى سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ مِائَةَ مَرَّةٍ. لَمْ يَأْتِ أَحَدٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِأَفْضَلَ مِمَّا جَاءَ بِهِ إِلاَّ أَحَدٌ قَالَ مِثْلَ مَا قَالَ أَوْ زَادَ عَلَيْهِ

“Barangsiapa yang mengucapkan saat di waktu pagi dan sore,سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ

(artinya: Maha Suci Allah dan dengan memuji-Nya) sebanyak 100 kali, maka tak ada seorang pun di hari kiamat yang mampu mendatangkan sesuatu yang lebih utama dibandingkan apa yang ia datangkan, kecuali seseorang yang mengucapkan semisal apa yang ia ucapkan atau melebihinya”. [HR. Muslim dalam Shohih-nya (no. 2692)]

Wah, sebuah keutamaan besar yang tak mampu ditandingi oleh siapapun, melainkan orang yang mengucapkan semisalnya, ataukah mengamalkan amalan lain di samping ia mengucapkan kalimat ini!!

Dzikir Kelima

Dzikir ini adalah kalimat yang mengandung kalimat tauhid (laa ilaaha illallah), sebuah kalimat agung yang menjadikan dzikir ini super hebat dan tinggi kedudukannya. Pengucapnya akan diberi keutamaan besar yang susah ditandingi dan ia akan dilindungi dari gangguan setan.

Dari Abu Hurairah -radhiyallahu anhu- bahwa Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam- bersabda,مَنْ قَالَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ، وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، فِي يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ كَانَتْ (كَانَ) لَهُ عَدْلَ عَشْرِ رِقَابٍ، وَكُتِبَتْ لَهُ مِائَةُ حَسَنَةٍ، وَمُحِيَتْ عَنْهُ مِائَةُ سَيِّئَةٍ، وَكَانَتْ لَهُ حِرْزًا مِنَ الشَّيْطَانِ يَوْمَهُ ذَلِكَ حَتَّى يُمْسِيَ، وَلَمْ يَأْتِ أَحَدٌ بِأَفْضَلَ مِمَّا جَاءَ بِهِ إِلاَّ أَحَدٌ عَمِلَ أَكْثَرَ مِنْ ذَلِكَ

“Barangsiapa yang mengucapkan,لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

(artinya: Tiada sembahan yang haq, melainkan Allah saja, tiada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya segala kerajaan dan pujian, sedang Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu”), pada setiap harinya sebanyak 100 kali, maka ia akan mendapatkan pahala yang sepadan dengan (membebaskan) 10 orang budak, dituliskan baginya 100 kebaikan, dihapuskan darinya 100 keburukan, dan ia akan mendapatkan penjagaan dari setan pada hari itu sampai sore dan tidak ada seorang pun yang dapat mendatangkan sesuatu yang lebih afdhol dibandingkan apa yang ia bawa (kerjakan), kecuali seorang yang mengamalkan lebih dari itu”. [HR. Al-Bukhoriy dalam Shohih-nya (3293) dan Muslim dalam Shohih-nya (2691)]

Itulah kalimat dzikir yang dibaca di waktu pagi agar Allah memberikan perlindungan sampai sore.

Dzikir Keenam

Salah satu dzikir pagi dan sore yang amat mujarab dan perlu kita lazimi pengamalannya, dzikir yang menghindarkan kita dari keburukan makhluk-makhluk yang punya keburukan.

Dari Ustman bin Affan -radhiyallahu anhu-, ia berkata, “Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam- bersabda,مَا مِنْ عَبْدٍ يَقُولُ فِي صَبَاحِ كُلِّ يَوْمٍ وَمَسَاءِ كُلِّ لَيْلَةٍ : بِسْمِ اللهِ الَّذِي لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الأَرْضِ وَلاَ فِي السَّمَاءِ ، وَهُوَ السَّمِيعُ العَلِيمُ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ ، فَيَضُرَّهُ شَيْء

“Tak ada seorang hamba pun yang mengucapkan pada waktu pagi setiap harinya dan pada waktu sore. setiap malamnya:بِسْمِ اللهِ الَّذِي لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الأَرْضِ وَلاَ فِي السَّمَاءِ ، وَهُوَ السَّمِيعُ العَلِيمُ

(artinya: dengan menyebut nama Allah Yang sesuatu tidak akan memberi madhorot bersama nama-Nya di bumi dan di langit, sedang Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui), sebanyak tiga kali, maka sesuatu itu tidak akan membahayakan dirinya”. [HR. At-Tirmidziy dalam Sunan-nya (3388) dan Ibnu Majah dalam Sunan-nya (no. 3869). Hadits ini dinyatakan shohih oleh Syaikh Al-Albaniy dalam Takhrij Al-Kalim Ath-Thoyyib (no. 23)]

Dzikir ini –sekalipun demikian keutamaannya-, namun banyak diantara kita yang tidak mengamalkannya. Semoga dengan tulisan ini, sejak hari ini kita amalkan secara rutin.

Dzikir Ketujuh

Kalimat ringkas, namun mampu memasukkan pengucapnya ke dalam surga. Kalimat yang mengandung semua inti ajaran Islam: pengakuan Allah sebagai pencipta dan sembahan kita, pengakuan Islam sebagai agama dan jalan hidup kita dan Nabi Muhammad -Shallallahu alaihi wa sallam- sebagai nabi ikutan kita dalam semua urusan. Siapa yang mengucapkan kalimat ini dan meyakini kandungannya, maka ia akan masuk surga. Sebaliknya, siapa yang mengucapkannya, namun ia tidak meyakini dan mengamalkan kandungan maknanya, maka kalimat ini tak akan memberikan manfaat baginya sedikitpun!!!

Dari Al-Munaidzir -radhiyallahu anhu-, seorang sahabat Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam-, dahulu berada di Afrika, ia berkata, “Aku pernah mendengar Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam- bersabda,مَنْ قَالَ إِذَا أَصْبَحَ: رَضِيتُ بِاللَّهِ رَبًّا، وَبِالإِسْلامِ دِينًا، وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيًّا، فَأَنَا الزَّعِيمُ لآخُذَ بِيَدِهِ حَتَّى أُدْخِلَهُ الْجَنَّةَ.
“Barangsiapa yang mengucapkan saat di pagi hari:رَضِيتُ بِاللَّهِ رَبًّا، وَبِالإِسْلامِ دِينًا، وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيًّا

(artinya: Aku ridho Allah sebagai Robb, Islam sebagai agama, dan Muhammad sebagai nabi), maka aku adalah penjamin (baginya). Sungguh aku akan memegang tangannya sampai akan memasukkannya ke dalam surga”. [HR. Ath-Thobroniy dalam Al-Mu'jam Al-Kabir (no. 838) dan Ma'mar bin Fakhir Al-Ashbahaniy dalam Mujibat Al-Jannah (no. 252). Hadits ini dianggap hasan li ghoirih oleh Syaikh Al-Albaniy dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shohihah (no. 2686)]

Inilah kalimat dzikir yang dibaca di waktu sore, insya Allah akan menjadi sebab masuknya kita ke dalam surga.

Dzikir Kedelapan

Dzikir berikut ini merupakan rangkaian beberapa kalimat indah penuh makna: Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar, dan Laa ilaaha illallahu wahdahu laa syarika lahu lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ala kulli syai’in qodir.

Dari Abdullah bin Amer -radhiyallahu anhu-, ia berkata, “Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam- bersabda,من قال سُبْحَانَ اللهِ مائة مرة قبل طلوع الشمس وقبل غروبها كان أفضل من مائة بدنة ومن قال الْحَمْدُ للهِ مائة مرة قبل طلوع الشمس وقبل غروبها كان أفضل من مائة فرس يحمل عليها ومن قال اللهُ أَكْبَرُ مائة مرة قبل طلوع الشمس وقبل غروبها كان أفضل من عتق مائة رقبة ومن قال لا إله إلا الله وحده لا شريك له له الملك وله الحمد وهو على كل شيء قدير مائة مرة قبل طلوع الشمس وقبل غروبها لم يجيء يوم القيامة أحد بعمل أفضل من عمله إلا من قال قوله أو زاد

“Barangsiapa yang mengucapkan :سُبْحَانَ اللهِ(artinya: Maha Suci Allah), sebanyak 100 kali, sebelum terbitnya matahari dan sebelum terbenamnya, maka hal itu lebih utama dibandingkan 100 ekor onta sembelihan.Barangsiapa yang mengucapkan :الْحَمْدُ للهِ(artinya: Segala puji bagi Allah), sebanyak 100 kali sebelum terbitnya matahari dan sebelum terbenamnya, maka hal itu lebih utama dibandingkan 100 ekor yang ditunggangi atasnya.Barangsiapa yang mengucapkan :اللهُ أَكْبَرُ(artinya: Allah Maha Besar), sebanyak 100 kali sebelum terbitnya matahari dan sebelum terbenamnya, maka hal itu lebih utama dibandingkan memerdekakan 100 orang budak.Barangsiapa yang mengucapkan:لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

(artinya : Tiada sembahan yang haq, melainkan Allah saja, tiada sekutu bagi-Nya. Dia-lah yang memiliki segala kerajaan dan pujian, sedang Dia Maha berkuasa atas segala sesuatu”), sebanyak 100 kali, sebelum terbitnya matahari dan sebelum terbenamnya, maka tak ada seorang pun yang mendatangkan (mengerjakan) suatu amalan yang lebih utama dibandingkan amalannya, kecuali orang yang mengucapkan seperti ucapannya atau lebih”.[HR. An-Nasa'iy dalam As-Sunan Al-Kubro (no. 10657) dan Ath-Thobroniy dalam Musnad Asy-Syamiyyin (no. 516). Hadits ini dihukumi hasan oleh Syaikh Al-Albaniy dalam Shohih At-Targhib (no. 658)]

Dzikir ini anda baca di kala pagi dan sore. Masing-masing dibaca sebanyak 100 kali. Rauplah banyak keutamaan dengan empat potong kalimat hebat ini. Subhanallah…

Dzikir Kesembilan

Satu lagi dzikir yang amat penting kita amalkan di pagi hari dan sore hari, dzikir yang mengandung permohonan kebaikan dunia dan akhirat, penjagaan kelemahan diri dan siksaan yang datang dari-Nya.

Ibnu Umar -radhiyallahu anhu- berkata,لَمْ يَكُنْ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَدَعُ هَؤُلاَءِ الدَّعَوَاتِ حِينَ يُمْسِى وَحِينَ يُصْبِحُ « اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ فِى الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِى دِينِى وَدُنْيَاىَ وَأَهْلِى وَمَالِى، اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِى، وَآمِنْ رَوْعَاتِى، اللَّهُمَّ احْفَظْنِى مِنْ بَيْنِ يَدَىَّ وَمِنْ خَلْفِى، وَعَنْ يَمِينِى وَعَنْ شِمَالِى، وَمِنْ فَوْقِى، وَأَعُوذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِى »

“Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam- tak pernah meninggalkan doa-doa itu ketika di waktu sore dan pagi:اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ فِى الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِى دِينِى وَدُنْيَاىَ وَأَهْلِى وَمَالِى، اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِى، وَآمِنْ رَوْعَاتِى، اللَّهُمَّ احْفَظْنِى مِنْ بَيْنِ يَدَىَّ وَمِنْ خَلْفِى، وَعَنْ يَمِينِى وَعَنْ شِمَالِى، وَمِنْ فَوْقِى، وَأَعُوذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِى

(artinya : Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu maaf dan keselamatan dalam urusan agamaku, duniaku, keluarga dan harta bendaku. Ya Allah, tutuplah aurat-auratku (aibku), dan berilah rasa aman bagi hatiku. Ya Allah, jagalah aku dari depan dan belakangku, dari kanan dan kiriku serta dari bawahku. Aku memohon perlindungan dengan keagungan-Mu dari terbinasakannnya aku dari bawah (yakni, longsor)”.[HR. Abu Dawud dalam Sunan-nya (no. 5074), dan Ibnu Majah dalam Sunan-nya (no. 3871). Hadits ini dinilai shohih oleh Syaikh Al-Albaniy dalam Shohih At-Targhib (no. 659)]

Perhatikanlah kandungan dzikir dan doa ini. Bukankah kita amat amat butuh maaf, keselamatan, tersingkapnya aib. Bukankah kita amat butuh kepada rasa aman dan selamat dari musibah yang tiba-tiba datang berupa gempa atau longsor?! Bacalah dzikir ini agar kita selamat, insya Allah.

Dzikir Kesepuluh

Sekumpulan keutamaan kadang anda temukan dalam sebuah dzikir.

Itulah yang anda dapat saksikan dalam dzikir pagi dan sore di bawah ini:Dari Abu Ayyub Al-Anshoriy -radhiyallahu anhu- bahwa ia pernah berkata –sedang ia berada di Negeri Romawi-, “Sesungguhnya Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam- bersabda,مَنْ قَالَ غُدْوَةً : لا إِلَهَ إِلا اللَّهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ عَشْرَ مَرَّاتٍ ، كَتَبَ اللَّهُ لَهُ عَشْرَ حَسَنَاتٍ ، وَمَحَا عَنْهُ عَشْرَ سَيِّئَاتٍ ، وَكُنَّ كَعِدْلِ عَشْرِ رِقَابٍ ، وَأَجَارَهُ اللَّهُ مِنَ الشَّيْطَانِ ، وَمَنْ قَالَهَا عَشِيَّةً كَانَ مِثْلَ ذَلِكَ .

“Barangsiapa yang mengucapkan di pagi hari:لا إِلَهَ إِلا اللَّهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ عَشْرَ

(artinya : Tiada sembahan yang haq, melainkan Allah saja, tiada sekutu bagi-Nya. Dia-lah yang memiliki segala kerajaan dan pujian, sedang Dia Maha berkuasa atas segala sesuatu”), sebanyak 10 kali, maka Allah akan tuliskan baginya 10 kebaikan, dan Dia akan hapuskan darinya 10 kejelekan, serta kalimat itu sepadan dengan memerdekakan 10 orang budak dan Allah akan menjaganya dari setan.Barangsiapa yang mengucapkannya di sore hari, maka ia akan mendapatkan seperti itu juga”.[HR. Ahmad dalam Al-Musnad (5/418), An-Nasa'iy dalam As-Sunan Al-Kubro (no. 10401) dan Ath-Thobroniy dalam Al-Mu'jam Al-Kabir (no. 4093). Hadits ini dinyatakan shohih oleh Syaikh Al-Albaniy dalam Shohih At-Targhib (no. 660)]

Sungguh rangkaian keutamaan akan menanti anda jika anda mengamalkan dzikir ini di hari-hari anda. Bacalah di pagi dan sore dan jangan luputkan. Cukup 10 kali di pagi hari dan 10 kali di sore hari!!

Dzikir Kesebelas

Disana ada sebuah dzikir yang diwasiatkan oleh Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam- kepada putrinya tercinta, Fathimah -radhiyallahu anha-, yaitu kalimat-kalimat yang mencakup permintaan pertolongan, perbaikan segala urusan dan pernyataan kelemahan diri di hadapan Allah -Azza wa Jalla-.

Dari Anas bin Malik -radhiyallahu anhu-, ia berkata, “Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam- bersabda kepada Fathimah,مَا يَمْنَعُكِ أَنْ تَسْمَعِي مَا أُوصِيكِ بِهِ أَنْ تَقُولِي إِذَا أَصْبَحْتِ ، وَإِذَا أَمْسَيْتِ : يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيثُ ، أَصْلِحْ لِي شَأْنِي كُلَّهُ ، وَلاَ تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرَفَةَ عَيْنٍ .

“Apa yang menghalangimu untuk mendengarkan sesuatu yang aku wasiatkan kepadamu, yaitu engkau mengucapkan di saat engkau di pagi hari dan di sore hari:يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيثُ ، أَصْلِحْ لِي شَأْنِي كُلَّهُ ، وَلاَ تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرَفَةَ عَيْنٍ

.(artinya: Waha Yang Maha Hidup, wahai Yang Maha Tegak, dengan rahmat-Mu aku memohon pertolongan (di kala susah). Perbaikilah seluruh urusanku dan jangan Engkau serahkan aku kepada diriku (walaupun) sekejap mata”.[HR. An-Nasa'iy dalam As-Sunan Al-Kubro (10405), Al-Bazzar dalam Al-Bahr Az-Zakhkhor (6368), Al-Hakim dalam Al-Mustadrok ala Ash-Shohihain (no. 2000), Al-Baihaqiy dalam Syu'abul Iman (no. 760-761), Adh-Dhiya' Al-Maqdisiy dalam Al-Mukhtaroh (no. 2320), dan Abu Syuja' Ad-Dailamiy dalamMusnad Al-Firdaus (no. 8653). Hadits ini dihukumi shohih oleh Syaikh Al-Albaniy dalam Shohih Al-Jami' (no. 5820)]

Bacalah dzikir ini di kala pagi dan sore, niscaya Allah akan mengabulkan harapanmu, insya Allah.

Dzikir Kedua Belas

Siapa yang tidak mengenal Ayat Kursi beserta keutamaannya? Itulah ayat yang terdapat dalam Surah Al-Baqoroh, ayat ke-255. Ayat ini amat ampuh dalam menjauhkan kita dari gangguan jin.

Keampuhannya anda bisa lihat dari kisah ajaib yang dituturkan oleh sahabat Ubay bin Ka’ab -radhiyallahu anhu-.Dari Ubay bin Ka’ab -radhiyallahu anhu-,أَنَّهُ كَانَ لَهُ جُرْنٌ مِنْ تَمْرٍ ، فَكَانَ يَنْقُصُ ، فَحَرَسَهُ ذَاتَ لَيْلَةٍ ، فَإِذَا هُوَ بِدَابَّةٍ شِبْهِ الْغُلامِ الْمُحْتَلِمِ ، فَسَلَّمَ عَلَيْهِ ، فَرَدَّ عَلَيْهِ السَّلامَ ، فَقَالَ : مَا أَنْتَ ، جِنِّيٌّ أَمْ إِنْسِيٌّ ؟ ، قَالَ : لا بَلْ جِنِّيٌّ ، قَالَ : فَنَاوِلْنِي يَدَكَ ، فَنَاوَلَهُ يَدَهُ ، فَإِذَا يَدُهُ يَدُ كَلْبٍ ، وَشَعْرُهُ شَعْرُ كَلْبٍ ، قَالَ : هَكَذَا خَلْقُ الْجِنِّ ، قَالَ : قَدْ عَلِمَتِ الْجِنُّ أَنَّ مَا فِيهِمْ رَجُلٌ أَشَدُّ مِنِّي ، قَالَ : فَمَا جَاءَ بِكَ ؟ قَالَ : بَلَغَنَا أَنَّكَ تُحِبُّ الصَّدَقَةَ ، فَجِئْنَا نُصِيبُ مِنْ طَعَامِكَ ، قَالَ : فَمَا يُنْجِينَا مِنْكُمْ ؟ قَالَ : هَذِهِ الآيَةُ الَّتِي فِي سُورَةِ الْبَقَرَةِ : {اللَّهُ لا إِلَهَ إِلا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ}
[البقرة : 255 ] مَنْ قَالَهَا حِينَ يُمْسِي أُجِيرَ مِنَّا حَتَّى يُصْبِحَ ، وَمَنْ قَالَهَا حِينَ يُصْبِحُ أُجِيرَ مِنَّا حَتَّى يُمْسِيَ ، فَلَمَّا أَصْبَحَ أَتَى رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرَ ذَلِكَ لَهُ ، فَقَالَ : صَدَقَ الْخَبِيثُ.

“Bahwa ia dahulu pernah memiliki satu lumbung (sejenis rangkiang) berisi kurma kering.Kurma itu (tiba-tiba) berkurang. Lantaran itu, ia (Ubay) menjaganya di suatu malam. Tiba-tiba ada seekor binatang (makhluk) yang mirip anak yang baru baligh. Makhluk itu memberi salam kepadanya, lalu Ubay pun membalas salamnya seraya bertanya, “Siapakah kau? Jin atau manusia?” Ia berkata, “Bukan, bahkan aku adalah jin”. Ia (Ubay) berkata, “Ulurkan tanganmu kepadaku”. Lalu jin itu pun mengulurkan tangannya kepada Ubay. Ternyata tangannya, tangan anjing dan bulunya, bulu anjing. Ia (Ubay) bertanya, “Inikah bentuk jin?”Jin itu berkata, “Sungguh para jin telah mengetahui bahwa tidak ada diantara mereka yang lebih kuat dibandingkan aku”.

Ia (Ubay) berkata, “Apa yang membuatmu datang?” Jin itu menjawab, “Telah sampai kepada kami (suatu berita) bahwa engkau suka memberi sedekah. Karena itu, kami datang mengambil sebagian diantara makananmu”.Ia (Ubay) bertanya, “Apa yang bisa melindungi kami dari (gangguan) kalian”.Jin menjawab, “Ayat ini yang terdapat dalam Surah Al-Baqoroh:اللَّهُ لا إِلَهَ إِلا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ
[البقرة : 255 ]

Barangsiapa yang mengucapkannya ketika di waktu sore, maka ia akan dilindungi dari kami sampai pagi hari. Barangsiapa yang mengucapkannya ketika di pagi hari, maka ia akan dilindungi dari kami sampai sore hari”.

Tatkala ia (Ubay) berada di waktu pagi, ia pun mendatangi Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam-, lalu ia menyebutkan hal itu kepada Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam-, seraya beliau berkata
“Si keji itu telah benar”.[HR. An-Nasa'iy dalam As-Sunan Al-Kubro (no. 10797), Ath-Thobroniy dalam Al-Mu'jam Al-Kabir (no. 541), Adh-Dhiya' Al-Maqdisiy dalam Al-Mukhtaroh (no. 1260-1261), Al-Hakim dalam Al-Mustadrok (no. 2064), dan Ibnu Hibban dalam Shohih-nya(no. 784). Hadits ini dinyatakan shohih oleh Syaikh Al-Albaniy dalam Shohih At-Targhib (no. 658)]

Demikianlah pengakuan jin bahwa ia tak mampu mengganggu manusia jika manusia muslim membaca ayat Kursi di waktu pagi dan sore, insya Allah ia terus berada dalam benteng penjagaan.

Sumber: //almakassari.com

Sabtu, 03 Mei 2014

Sejarah penaklukan Konstantinopel oleh Sultan Muhammad Al-Fatih


Muhammad Al FatihSejarah penaklukan Konstantinopel oleh Sultan Muhammad Al-Fatih. Abu Qubail menuturkan dari Abdullah bin Amr bin Ash, “Suatu ketika kami sedang menulis di sisi Rasulullah SAW, tiba-tiba beliau ditanya, “Mana yang terkalahkan lebih dahulu, Konstantinopel atau Romawi?” Beliau menjawab, “Kota Heraklius-lah yang akan terkalahkan lebih dulu.” Maksudnya adalah Konstantinopel.” [H.R. Ahmad, Ad-Darimi, Al-Hakim]
“Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.” [H.R. Ahmad bin Hanbal Al-Musnad 4/335]
Sultan Mehmed II (bahasa Turki Ottoman: محمد ثانى Meḥmed-i sānī, bahasa Turki: II. Mehmet, juga dikenal sebagai el-Fatih (الفاتح), “sang Penakluk”, dalam bahasa Turki Usmani, atau, Fatih Sultan Mehmet dalam bahasa Turki; 30 Maret 1432 – 3 Mei 1481) merupakan seorang sultan Turki Utsmani yang menaklukkan Kekaisaran Romawi Timur. Mempunyai kepakaran dalam bidang ketentaraan, sains, matematika & menguasai 6 bahasa saat berumur 21 tahun. Seorang pemimpin yang hebat, pilih tanding, dan tawaduk setelah Sultan Salahuddin Al-Ayyubi (pahlawan Islam dalam perang Salib) dan Sultan Saifuddin Mahmud Al-Qutuz (pahlawan Islam dalam peperangan di Ain Jalut melawan tentara Mongol).
Kejayaannya dalam menaklukkan Konstantinopel menyebabkan banyak kawan dan lawan kagum dengan kepimpinannya serta taktik & strategi peperangannya yang dikatakan mendahului pada zamannya dan juga kaedah pemilihan tenteranya. Ia merupakan anak didik Syekh Syamsuddin yang masih merupakan keturunan Abu Bakar As-Siddiq.
Ia jugalah yang mengganti nama Konstantinopel menjadi Islambol (Islam keseluruhannya). Kini nama tersebut telah diganti oleh Mustafa Kemal Ataturk menjadi Istanbul. Untuk memperingati jasanya, Masjid Al Fatih telah dibangun di sebelah makamnya.
Diceritakan bahwa tentara Sultan Muhammad Al Fatih tidak pernah meninggalkan solat wajib sejak baligh & separuh dari mereka tidak pernah meninggalkan solat tahajud sejak baligh. Hanya Sultan Muhammad Al Fatih saja yang tidak pernah meninggalkan solat wajib, tahajud & rawatib sejak baligh hingga saat kematiannya.Sultan Muhammad II atau Mehmed Al-Fatih
Kekaisaran Romawi terpecah dua, Katholik Roma di Vatikan dan Yunani Orthodoks di Byzantium atau Constantinople yang kini menjadi Istanbul. Perpecahan tersebut sebagai akibat konflik gereja meskipun dunia masih tetap mengakui keduanya sebagai pusat peradaban. Constantine The Great memilih kota di selat Bosphorus tersebut sebagai ibukota, dengan alasan strategis di batas Eropa dan Asia, baik di darat sebagai salah satu Jalur Sutera maupun di laut antara Laut Tengah dengan Laut Hitam dan dianggap sebagai titik terbaik sebagai pusat kebudayaan dunia, setidaknya pada kondisi geopolitik saat itu.
Yang mengincar kota ini untuk dikuasai termasuk bangsa Gothik, Avars, Persia, Bulgar, Rusia, Khazar, Arab-Muslim dan Pasukan Salib meskipun misi awalnya adalah menguasai Jerusalem. Arab-Muslim terdorong ingin menguasai Byzantium tidak hanya karena nilai strategisnya, tapi juga atas kepercayaan kepada ramalan Rasulullah SAW melalui riwayat Hadits di atas.
Wilayah Konstantinopel

Upaya pertama dilakukan oleh Muawiyah bin Abu Sufyan pada tahun 668M, namun gagal dan salah satu sahabat Rasulullah SAW yaitu Abu Ayyub Al-Anshari ra. gugur. Sebelumnya Abu Ayyub sempat berwasiat jika ia wafat meminta dimakamkan di titik terjauh yang bisa dicapai oleh kaum muslim. Dan para sahabatnya berhasil menyelinap dan memakamkan beliau persis di sisi tembok benteng Konstantinopel di wilayah Golden Horn.

Generasi berikutnya, baik dari Bani Umayyah dan Bani Abbasiyyah hingga Turki Utsmani pada masa pemerintahan Murad II juga gagal menaklukkan Byzantium. Salah satu peperangan Murad II di wilayah Balkan adalah melawan Vlad Dracul, seorang tokoh Crusader yang bengis dan sadis (Dracula karya Bram Stoker adalah terinsipirasi dari tokoh ini). Selama 800 tahun kegagalan selalu terjadi, hingga anak Sultan Murad II yaitu Muhammad II naik tahta Turki Utsmani.

Sejak Sultan Murad I, Turki Utsmani dibangun dengan kemiliteran yang canggih, salah satunya adalah dengan dibentuknya pasukan khusus yang disebut Yanisari. Dengan pasukan militernya Turki Utsmani menguasasi sekeliling Byzantium hingga Constantine merasa terancam, walaupun benteng yang melindungi –bahkan dua lapis– seluruh kota sangat sulit ditembus, Constantine pun meminta bantuan ke Roma, namun konflik gereja yang terjadi tidak menelurkan banyak bala bantuan.

Constantine XI, the last Byzantine Emperor at the battlements, dawn of the 29th May of 1453

Hari Jumat, 6 April 1453M, Muhammad II atau disebut juga Mehmed bersama gurunya, syaikh Aaq Syamsudin, beserta tangan kanannya, Halil Pasha dan Zaghanos Pasha merencanakan penyerangan ke Byzantium dari berbagai penjuru benteng kota tersebut. Dengan berbekal 150.000 ribu pasukan dan meriam buatan Urban –teknologi baru pada saat itu– Muhammad II mengirim surat kepada Paleologus untuk masuk Islam atau menyerahkan penguasaan kota secara damai atau perang. Constantine Paleologus menjawab tetap mempertahankan kota dengan dibantu oleh Kardinal Isidor, Pangeran Orkhan dan Giovanni Giustiniani dari Genoa.

Muhammad Al Fatih’s Great Gun

Kota dengan benteng 10m-an tersebut memang sulit ditembus, selain di sisi luar benteng pun dilindungi oleh parit 7m. Dari sebelah barat melalui pasukan altileri harus membobol benteng dua lapis, dari arah selatan laut Marmara pasukan laut harus berhadapan dengan pelaut Genoa pimpinan Giustiniani dan dari arah timur armada laut harus masuk ke selat sempit Golden Horn yang sudah dilindungi dengan rantai besar hingga kapal perang ukuran kecil pun tak bisa lewat.

Berhari-hari hingga berminggu-minggu benteng Byzantium tak bisa jebol, kalaupun runtuh membuat celah pasukan Constantine mampu mempertahankan celah tersebut dan dengan cepat menumpuk kembali hingga tertutup. Usaha lain pun dicoba dengan menggali terowongan di bawah benteng, cukup menimbulkan kepanikan kota, namun juga gagal. Hingga akhirnya sebuah ide yang terdengar bodoh dilakukan hanya dalam semalam. Salah satu pertahanan yang agak lemah adalah melalui selat Golden Horn yang sudah dirantai. Ide tersebut akhirnya dilakukan, yaitu memindahkan kapal-kapal melalui darat untuk menghindari rantai penghalang, hanya dalam semalam dan 70-an kapal bisa memasuki wilayah selat Golden Horn.


29 Mei, setelah sehari istirahat perang Muhammad II kembali menyerang total, diiringi hujan dengan tiga lapis pasukan, irregular di lapis pertama, Anatolian Army di lapis kedua dan terakhir pasukan Yanisari. Giustiniani sudah menyarankan Constantine untuk mundur atau menyerah tapi Constantine tetap konsisten hingga gugur di peperangan. Kabarnya Constantine melepas baju perang kerajaannya dan bertempur bersama pasukan biasa hingga tak pernah ditemukan jasadnya. Giustiniani sendiri meninggalkan kota dengan pasukan Genoa-nya. Kardinal Isidor sendiri lolos dengan menyamar sebagai budak melalui Galata, dan Pangeran Orkhan gugur di peperangan.

Battle of Constantinople (1453 AD)

Konstantinopel telah jatuh, penduduk kota berbondong-bondong berkumpul di Hagia Sophia, dan Sultan Muhammad II memberi perlindungan kepada semua penduduk, siapapun, baik Islam, Yahudi ataupun Kristen. Hagia Sophia pun akhirnya dijadikan masjid dan gereja-gereja lain tetap sebagaimana fungsinya bagi penganutnya.

Fall of Constatinople

Toleransi tetap ditegakkan, siapa pun boleh tinggal dan mencari nafkah di kota tersebut. Sultan kemudian membangun kembali kota, membangun sekolah –terutama sekolah untuk kepentingan administratif kota– secara gratis, siapa pun boleh belajar, tak ada perbedaan terhadap agama, membangun pasar, membangun perumahan, bahkan rumah diberikan gratis kepada para pendatang yang bersedia tinggal dan mencari nafkah di reruntuhan kota Byzantium tersebut. Hingga akhirnya kota tersebut diubah menjadi Istanbul, dan pencarian makam Abu Ayyub dilakukan hingga ditemukan dan dilestarikan.
Dan kini Hagia Sophia yang megah berubah fungsi menjadi museum.
Tombstone of Muhammad Al Fatih

Allahummaghfirlahu warhamhu wa’afihi wa’fuanhu lil Sultan Muhammad Al Fateh.
Amin ya Robbal alamin.

Sumber :
  • Wikipedia
  • Alwi Alatas : Al-Fatih Sang Penakluk Konstantinopel, Penerbit Zikrul Hakim, 2005
  • Dan lain-lain