Bismillaahirrahmaanirrahiim
Seuntai Kalimat Indah, Seputar Kumpulan Dzikir Pagi dan Sore
oleh : Al-Ustadz Abdul Qodir Abdu Fa’izah -hafizhahullah-(Pengasuh Pesantren Al-Ihsan Gowa)
Dzikir pagi dan sore amat penting dipelihara dan dilazimi oleh setiap
insan yang menginginkan keselamatan dirinya. Dzikir kedudukannya laksana
benteng dan senjata yang melindungi dirinya dari serangan musuh yang
senantiasa mengintai dirinya dan membidiknya dengan panah-panah beracun
sampai akhirnya ia akan dibinasakan oleh musuh tersebut.Setan adalah
musuh manusia. Ia senantiasa menyerang dengan berbagai macam senjatanya,
mulai dari yang kecil lagi halus, sampai kepada senjata yang besar lagi
membahayakan.
Dengannya ia membidik kita sampai kita tunduk
di depannya, atau bahkan binasa karenanya.Itulah rahasianya, Allah dan
Rasul-Nya mempersenjatai kita dengan beragam dzikir dan doa yang dapat
menyelamatkan kita dari serangan dan makar setan.
Nabi Yahya
bin Zakariyya -Shallallahu alaihi wa sallam- bersabda sebagaimana yang
dikisahkan oleh Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam- dalam
sabdanya,وَآمُرُكُمْ أَنْ تَذْكُرُوا اللَّهَ فَإِنَّ مَثَلَ ذَلِكَ
كَمَثَلِ رَجُلٍ خَرَجَ العَدُوُّ فِي أَثَرِهِ سِرَاعًا حَتَّى إِذَا
أَتَى عَلَى حِصْنٍ حَصِينٍ فَأَحْرَزَ نَفْسَهُ مِنْهُمْ ، كَذَلِكَ
العَبْدُ لاَ يُحْرِزُ نَفْسَهُ مِنَ الشَّيْطَانِ إِلاَّ بِذِكْرِ الله
“Aku memerintahkan kalian untuk berdzikir kepada Allah, karena
perumpamaan hal itu (yakni, dzikir), seperti perumpamaan seseorang yang
para musuh keluar (mengejar) di belakangnya dengan cepat, sampai ia
(orang ini) datang kepada suatu benteng yang kokoh, lalu ia melindungi
dirinya dari mereka (para musuh). Demikian pula seorang hamba tak akan
ada yang dapat menjaga dirinya dari setan, kecuali dengan dzikrullah
(berdzikir kepada Allah)”. [HR. At-Tirmidziy dalam Sunan-nya (2863), Abu
Ya'laa dalam Al-Musnad (1571) dan Ibnu Hibban (no. 6233)]
Al-Imam Al-Hafizh Ibnu Qoyyim Al-Jawziyyah -rahimahullah- berkata,في هذا
الحديث العظيم الشأن ـ الذي ينبغي لكل مسلم حفظه وتعقله ـ ما ينجي من
الشيطان وما يحصل للعبد به الفوز والنجاة في دنياه وأخراه
“Di
dalam hadits yang agung kedudukannya ini –yang sepantasnya dihafal dan
dipahami oleh setiap muslim-, terdapat sesuatu yang dapat menyelamatkan
dari setan dan sesuatu akan tercapai dengannya bagi seorang
keberuntungan dan keselamatan di dunia dan akhiratnya”. [Lihat Al-Wabil
Ash-Shoyyib(hal. 24)]
Disini akan tampak bagi anda fungsi utama
dari dzikir –termasuk diantaranya, dzikir pagi dan sore-. Lantaran itu,
kali kami akan bawakan sejumlah hadits yang mengandung dzikir pagi dan
sore yang pernah diajarkan oleh Rasulullah -Shallallahu alaihi wa
sallam- kepada para sahabatnya.Sebelum kami bawakan dzikir-dzikir itu,
maka perlu kami terangkan bahwa dzikir-dzikir pagi digunakan sejak usai
Sholat Shubuh sampai terbitnya matahari. Adapun dzikir-dzikir sore, maka
ia dibaca saat usai Sholat Ashar sampai tenggelamnya matahari.
Dzikir Pertama
Dzikir pertama ini mengajarkan kita agar menggunakan tiga surah utama
dari akhir Al-Qur’an yang dikenal dengan “Al-Mu’awwidzat”. Itulah Surah
Al-Ikhlash, Al-Falaq dan An-Naas. Dzikir ini digunakan di waktu pagi dan
sore.
Dari Abdullah bin Khubaib -radhiyallahu anhu- bahwa ia
berkata,خَرَجْنَا فِى لَيْلَةِ مَطَرٍ وَظُلْمَةٍ شَدِيدَةٍ نَطْلُبُ
رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- لِيُصَلِّىَ لَنَا فَأَدْرَكْنَاهُ
فَقَالَ « أَصَلَّيْتُمْ ». فَلَمْ أَقُلْ شَيْئًا فَقَالَ « قُلْ ».
فَلَمْ أَقُلْ شَيْئًا ثُمَّ قَالَ « قُلْ ». فَلَمْ أَقُلْ شَيْئًا ثُمَّ
قَالَ « قُلْ ». فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا أَقُولُ قَالَ « (قُلْ
هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ) وَالْمُعَوِّذَتَيْنِ حِينَ تُمْسِى وَحِينَ تُصْبِحُ
ثَلاَثَ مَرَّاتٍ تَكْفِيكَ مِنْ كُلِّ شَىْءٍ ».
“Kami pernah
keluar di malam yang hujan dan gelap gulita untuk mencari Rasulullah
-Shallallahu alaihi wa sallam- agar beliau beliau sholat bersama kami.
Kemudian kami menjumpai beliau. Beliau bersabda, “Apakah kalian telah
sholat?”Aku (Abdullah bin Khubaib) tak mengucapkan sesuatu apapun.Beliau
bersabda, “Ucapkanlah!!”.Aku tak mengucapkan sesuatu apapun.Kemudian
beliau bersabda lagi, “Ucapkanlah!!”.Beliau bersabda lagi,
“Ucapkanlah!!”.Aku katakan, “Apa yang aku harus ucapkan?”Beliau
bersabda, “Qul huwallohu ahad, dan dua suroh mu’awwidzat (suroh Al Falaq
dan An-Naas), ketika kamu berada di waktu sore dan di waktu pagi
sebanyak tiga kali. Suroh-suroh itu melindungimu dari segala sesuatu”.
[HR. Abu Dawud (no. 5082) dan At-Tirmidziy (no. 3575). Dinilai shohih
oleh Al-Albaniy dalam Shohih Al-Jami' (4406)]
Dzikir Kedua
Sayyidul Istighfar adalah dzikir pagi dan sore yang dianjurkan oleh
Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam- bagi umatnya, karena keutamaan
besar yang didapatkan oleh orang yang meyakini bacaan itu berupa
keutamaan masuk surga.
Dari Syaddad bin Aus -radhiyallahu
anhu-, dari Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam-, beliau bersabda,سَيِّدُ
الاِسْتِغْفَارِ أَنْ يَقُولَ الْعَبْدُ: اللهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لاَ
إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي، وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى
عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَبُوءُ لَكَ بِالنِّعْمَةِ وَأَبُوءُ
لَكَ بِذَنْبِي، فَاغْفِرْ لِي إِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا
أَنْتَ
“Sayyidul istighfar (Penghulu Istighfar), seorang hamba
mengucapkan,اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لاَ إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ
خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا
اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوءُ لَكَ
بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ
لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ
“Ya Allah, Engkaulah
Tuhan-ku. Engkau telah menciptakan aku. Akulah hamba-Mu dan aku
berdasarkan janjiku kepada-Mu selama aku mampu. Aku berlindung kepada-Mu
dari keburukan sesuatu yang telah aku kerjakan. Aku akui kepada-Mu
nikmat-Mu atasku dan akui dosaku kepadamu. Karena itu, ampunilah dosaku.
Sesungguhnya tak ada yang mengampuni dosa, kecuali Engkau”.[HR.
Al-Bukhoriy dalam Shohih-nya (no. 6306 & 6323)]
Di akhir
hadits ini, Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam- bersabda dalam
menjelaskan keutamaan“Sayyidul Istighfar” ini,وَمَنْ قَالَهَا مِنَ
النَّهَارِ مُوقِنًا بِهَا فَمَاتَ مِنْ يَوْمِهِ قَبْلَ أَنْ يُمْسِيَ
فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ وَمَنْ قَالَهَا مِنَ اللَّيْلِ وَهُوَ
مُوقِنٌ بِهَا فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ
“Barangsiapa yang mengucapkannya pada waktu siang dalam keadaan
meyakininya, lalu ia mati pada hari itu, sebelum ia berada di waktu
sore, maka ia termasuk penduduk surga. Barangsiapa yang mengucapkannya
pada waktu malam dalam keadaan meyakininya, lalu ia mati pada hari itu,
sebelum ia berada di waktu pagi, maka ia termasuk penduduk surga”.
Dzikir Ketiga
Bahaya senantiasa menanti di depan mata. Tak ada yang mengetahui kapankah datangnya.
Sebuah dzikir sore yang mampu menghindarkan kita dari segala keburukan,
itulah dzikir yang diajarkan oleh Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam-
berikut ini:Dari Abu Hurairah -radhiyallahu anhu- bahwa ia berkata,جَاءَ
رَجُلٌ إِلَى النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- فَقَالَ يَا رَسُولَ
اللَّهِ مَا لَقِيتُ مِنْ عَقْرَبٍ لَدَغَتْنِى الْبَارِحَةَ قَالَ « أَمَا
لَوْ قُلْتَ حِينَ أَمْسَيْتَ أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ
مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ لَمْ تَضُرُّكَ ».
“Seorang lelaki pernah
datang kepada Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam- seraya berkata, “Wahai
Rasulullah, “Bagaimana aku menghadapi kalajengking yang telah
menyengatku semalam?”
Beliau bersabda,“Ingatlah, andaikan engkau
mengucapkan saat di waktu sore:أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ
مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ لَمْ تَضُرُّكَ
(artinya: “Aku berlindung
kepada kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari keburukan sesuatu yang
Allah ciptakan), maka kalajengking itu tidak akan membahayakanmu”. [HR.
Muslim dalam Shohih-nya (2709)]
Sengatan kalajengking termasuk keburukan yang dapat terhindar –insya Allah- jika dzikir ini diamalkan di waktu sore.
Dzikir Keempat
Subhanallah wa bihamdih, dzikir yang sering dilalaikan dan diremehkan
oleh sebagian orang. Duhai, ternyata ia memiliki keutamaan yang besar.
Dari Abu Hurairah -radhiyallahu anhu-, ia berkata, Rasulullah
-Shallallahu alaihi wa sallam- bersabda,مَنْ قَالَ حِينَ يُصْبِحُ
وَحِينَ يُمْسِى سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ مِائَةَ مَرَّةٍ. لَمْ
يَأْتِ أَحَدٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِأَفْضَلَ مِمَّا جَاءَ بِهِ إِلاَّ
أَحَدٌ قَالَ مِثْلَ مَا قَالَ أَوْ زَادَ عَلَيْهِ
“Barangsiapa yang mengucapkan saat di waktu pagi dan sore,سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ
(artinya: Maha Suci Allah dan dengan memuji-Nya) sebanyak 100 kali,
maka tak ada seorang pun di hari kiamat yang mampu mendatangkan sesuatu
yang lebih utama dibandingkan apa yang ia datangkan, kecuali seseorang
yang mengucapkan semisal apa yang ia ucapkan atau melebihinya”. [HR.
Muslim dalam Shohih-nya (no. 2692)]
Wah, sebuah keutamaan besar
yang tak mampu ditandingi oleh siapapun, melainkan orang yang
mengucapkan semisalnya, ataukah mengamalkan amalan lain di samping ia
mengucapkan kalimat ini!!
Dzikir Kelima
Dzikir ini
adalah kalimat yang mengandung kalimat tauhid (laa ilaaha illallah),
sebuah kalimat agung yang menjadikan dzikir ini super hebat dan tinggi
kedudukannya. Pengucapnya akan diberi keutamaan besar yang susah
ditandingi dan ia akan dilindungi dari gangguan setan.
Dari Abu
Hurairah -radhiyallahu anhu- bahwa Rasulullah -Shallallahu alaihi wa
sallam- bersabda,مَنْ قَالَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ
لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ، وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ
قَدِيرٌ، فِي يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ كَانَتْ (كَانَ) لَهُ عَدْلَ عَشْرِ
رِقَابٍ، وَكُتِبَتْ لَهُ مِائَةُ حَسَنَةٍ، وَمُحِيَتْ عَنْهُ مِائَةُ
سَيِّئَةٍ، وَكَانَتْ لَهُ حِرْزًا مِنَ الشَّيْطَانِ يَوْمَهُ ذَلِكَ
حَتَّى يُمْسِيَ، وَلَمْ يَأْتِ أَحَدٌ بِأَفْضَلَ مِمَّا جَاءَ بِهِ
إِلاَّ أَحَدٌ عَمِلَ أَكْثَرَ مِنْ ذَلِكَ
“Barangsiapa yang
mengucapkan,لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ
الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
(artinya: Tiada sembahan yang haq, melainkan Allah saja, tiada sekutu
bagi-Nya. Milik-Nya segala kerajaan dan pujian, sedang Dia Maha Kuasa
atas segala sesuatu”), pada setiap harinya sebanyak 100 kali, maka ia
akan mendapatkan pahala yang sepadan dengan (membebaskan) 10 orang
budak, dituliskan baginya 100 kebaikan, dihapuskan darinya 100
keburukan, dan ia akan mendapatkan penjagaan dari setan pada hari itu
sampai sore dan tidak ada seorang pun yang dapat mendatangkan sesuatu
yang lebih afdhol dibandingkan apa yang ia bawa (kerjakan), kecuali
seorang yang mengamalkan lebih dari itu”. [HR. Al-Bukhoriy dalam
Shohih-nya (3293) dan Muslim dalam Shohih-nya (2691)]
Itulah kalimat dzikir yang dibaca di waktu pagi agar Allah memberikan perlindungan sampai sore.
Dzikir Keenam
Salah satu dzikir pagi dan sore yang amat mujarab dan perlu kita lazimi
pengamalannya, dzikir yang menghindarkan kita dari keburukan
makhluk-makhluk yang punya keburukan.
Dari Ustman bin Affan
-radhiyallahu anhu-, ia berkata, “Rasulullah -Shallallahu alaihi wa
sallam- bersabda,مَا مِنْ عَبْدٍ يَقُولُ فِي صَبَاحِ كُلِّ يَوْمٍ
وَمَسَاءِ كُلِّ لَيْلَةٍ : بِسْمِ اللهِ الَّذِي لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ
شَيْءٌ فِي الأَرْضِ وَلاَ فِي السَّمَاءِ ، وَهُوَ السَّمِيعُ العَلِيمُ
ثَلاَثَ مَرَّاتٍ ، فَيَضُرَّهُ شَيْء
“Tak ada seorang hamba pun
yang mengucapkan pada waktu pagi setiap harinya dan pada waktu sore.
setiap malamnya:بِسْمِ اللهِ الَّذِي لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي
الأَرْضِ وَلاَ فِي السَّمَاءِ ، وَهُوَ السَّمِيعُ العَلِيمُ
(artinya: dengan menyebut nama Allah Yang sesuatu tidak akan memberi
madhorot bersama nama-Nya di bumi dan di langit, sedang Dia Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui), sebanyak tiga kali, maka sesuatu itu
tidak akan membahayakan dirinya”. [HR. At-Tirmidziy dalam Sunan-nya
(3388) dan Ibnu Majah dalam Sunan-nya (no. 3869). Hadits ini dinyatakan
shohih oleh Syaikh Al-Albaniy dalam Takhrij Al-Kalim Ath-Thoyyib (no.
23)]
Dzikir ini –sekalipun demikian keutamaannya-, namun banyak
diantara kita yang tidak mengamalkannya. Semoga dengan tulisan ini,
sejak hari ini kita amalkan secara rutin.
Dzikir Ketujuh
Kalimat ringkas, namun mampu memasukkan pengucapnya ke dalam surga.
Kalimat yang mengandung semua inti ajaran Islam: pengakuan Allah sebagai
pencipta dan sembahan kita, pengakuan Islam sebagai agama dan jalan
hidup kita dan Nabi Muhammad -Shallallahu alaihi wa sallam- sebagai nabi
ikutan kita dalam semua urusan. Siapa yang mengucapkan kalimat ini dan
meyakini kandungannya, maka ia akan masuk surga. Sebaliknya, siapa yang
mengucapkannya, namun ia tidak meyakini dan mengamalkan kandungan
maknanya, maka kalimat ini tak akan memberikan manfaat baginya
sedikitpun!!!
Dari Al-Munaidzir -radhiyallahu anhu-, seorang
sahabat Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam-, dahulu berada di
Afrika, ia berkata, “Aku pernah mendengar Rasulullah -Shallallahu alaihi
wa
sallam- bersabda,مَنْ قَالَ إِذَا أَصْبَحَ: رَضِيتُ بِاللَّهِ
رَبًّا، وَبِالإِسْلامِ دِينًا، وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيًّا، فَأَنَا
الزَّعِيمُ لآخُذَ بِيَدِهِ حَتَّى أُدْخِلَهُ الْجَنَّةَ.
“Barangsiapa yang mengucapkan saat di pagi hari:رَضِيتُ بِاللَّهِ رَبًّا، وَبِالإِسْلامِ دِينًا، وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيًّا
(artinya: Aku ridho Allah sebagai Robb, Islam sebagai agama, dan
Muhammad sebagai nabi), maka aku adalah penjamin (baginya). Sungguh aku
akan memegang tangannya sampai akan memasukkannya ke dalam surga”. [HR.
Ath-Thobroniy dalam Al-Mu'jam Al-Kabir (no. 838) dan Ma'mar bin Fakhir
Al-Ashbahaniy dalam Mujibat Al-Jannah (no. 252). Hadits ini dianggap
hasan li ghoirih oleh Syaikh Al-Albaniy dalam Silsilah Al-Ahadits
Ash-Shohihah (no. 2686)]
Inilah kalimat dzikir yang dibaca di waktu sore, insya Allah akan menjadi sebab masuknya kita ke dalam surga.
Dzikir Kedelapan
Dzikir berikut ini merupakan rangkaian beberapa kalimat indah penuh
makna: Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar, dan Laa ilaaha
illallahu wahdahu laa syarika lahu lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa
ala kulli syai’in qodir.
Dari Abdullah bin Amer -radhiyallahu
anhu-, ia berkata, “Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam-
bersabda,من قال سُبْحَانَ اللهِ مائة مرة قبل طلوع الشمس وقبل غروبها كان
أفضل من مائة بدنة ومن قال الْحَمْدُ للهِ مائة مرة قبل طلوع الشمس وقبل
غروبها كان أفضل من مائة فرس يحمل عليها ومن قال اللهُ أَكْبَرُ مائة مرة
قبل طلوع الشمس وقبل غروبها كان أفضل من عتق مائة رقبة ومن قال لا إله إلا
الله وحده لا شريك له له الملك وله الحمد وهو على كل شيء قدير مائة مرة قبل
طلوع الشمس وقبل غروبها لم يجيء يوم القيامة أحد بعمل أفضل من عمله إلا من
قال قوله أو زاد
“Barangsiapa yang mengucapkan :سُبْحَانَ
اللهِ(artinya: Maha Suci Allah), sebanyak 100 kali, sebelum terbitnya
matahari dan sebelum terbenamnya, maka hal itu lebih utama dibandingkan
100 ekor onta sembelihan.Barangsiapa yang mengucapkan :الْحَمْدُ
للهِ(artinya: Segala puji bagi Allah), sebanyak 100 kali sebelum
terbitnya matahari dan sebelum terbenamnya, maka hal itu lebih utama
dibandingkan 100 ekor yang ditunggangi atasnya.Barangsiapa yang
mengucapkan :اللهُ أَكْبَرُ(artinya: Allah Maha Besar), sebanyak 100
kali sebelum terbitnya matahari dan sebelum terbenamnya, maka hal itu
lebih utama dibandingkan memerdekakan 100 orang budak.Barangsiapa yang
mengucapkan:لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ
الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
(artinya : Tiada sembahan yang haq, melainkan Allah saja, tiada sekutu
bagi-Nya. Dia-lah yang memiliki segala kerajaan dan pujian, sedang Dia
Maha berkuasa atas segala sesuatu”), sebanyak 100 kali, sebelum
terbitnya matahari dan sebelum terbenamnya, maka tak ada seorang pun
yang mendatangkan (mengerjakan) suatu amalan yang lebih utama
dibandingkan amalannya, kecuali orang yang mengucapkan seperti ucapannya
atau lebih”.[HR. An-Nasa'iy dalam As-Sunan Al-Kubro (no. 10657) dan
Ath-Thobroniy dalam Musnad Asy-Syamiyyin (no. 516). Hadits ini dihukumi
hasan oleh Syaikh Al-Albaniy dalam Shohih At-Targhib (no. 658)]
Dzikir ini anda baca di kala pagi dan sore. Masing-masing dibaca
sebanyak 100 kali. Rauplah banyak keutamaan dengan empat potong kalimat
hebat ini. Subhanallah…
Dzikir Kesembilan
Satu lagi
dzikir yang amat penting kita amalkan di pagi hari dan sore hari, dzikir
yang mengandung permohonan kebaikan dunia dan akhirat, penjagaan
kelemahan diri dan siksaan yang datang dari-Nya.
Ibnu Umar
-radhiyallahu anhu- berkata,لَمْ يَكُنْ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه
وسلم- يَدَعُ هَؤُلاَءِ الدَّعَوَاتِ حِينَ يُمْسِى وَحِينَ يُصْبِحُ «
اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ فِى الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ
اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِى دِينِى
وَدُنْيَاىَ وَأَهْلِى وَمَالِى، اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِى، وَآمِنْ
رَوْعَاتِى، اللَّهُمَّ احْفَظْنِى مِنْ بَيْنِ يَدَىَّ وَمِنْ خَلْفِى،
وَعَنْ يَمِينِى وَعَنْ شِمَالِى، وَمِنْ فَوْقِى، وَأَعُوذُ بِعَظَمَتِكَ
أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِى »
“Rasulullah -Shallallahu alaihi
wa sallam- tak pernah meninggalkan doa-doa itu ketika di waktu sore dan
pagi:اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ فِى الدُّنْيَا
وَالآخِرَةِ اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِى
دِينِى وَدُنْيَاىَ وَأَهْلِى وَمَالِى، اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِى،
وَآمِنْ رَوْعَاتِى، اللَّهُمَّ احْفَظْنِى مِنْ بَيْنِ يَدَىَّ وَمِنْ
خَلْفِى، وَعَنْ يَمِينِى وَعَنْ شِمَالِى، وَمِنْ فَوْقِى، وَأَعُوذُ
بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِى
(artinya : Ya Allah,
sesungguhnya aku memohon kepada-Mu keselamatan di dunia dan akhirat. Ya
Allah, aku memohon kepada-Mu maaf dan keselamatan dalam urusan agamaku,
duniaku, keluarga dan harta bendaku. Ya Allah, tutuplah aurat-auratku
(aibku), dan berilah rasa aman bagi hatiku. Ya Allah, jagalah aku dari
depan dan belakangku, dari kanan dan kiriku serta dari bawahku. Aku
memohon perlindungan dengan keagungan-Mu dari terbinasakannnya aku dari
bawah (yakni, longsor)”.[HR. Abu Dawud dalam Sunan-nya (no. 5074), dan
Ibnu Majah dalam Sunan-nya (no. 3871). Hadits ini dinilai shohih oleh
Syaikh Al-Albaniy dalam Shohih At-Targhib (no. 659)]
Perhatikanlah kandungan dzikir dan doa ini. Bukankah kita amat amat
butuh maaf, keselamatan, tersingkapnya aib. Bukankah kita amat butuh
kepada rasa aman dan selamat dari musibah yang tiba-tiba datang berupa
gempa atau longsor?! Bacalah dzikir ini agar kita selamat, insya Allah.
Dzikir Kesepuluh
Sekumpulan keutamaan kadang anda temukan dalam sebuah dzikir.
Itulah yang anda dapat saksikan dalam dzikir pagi dan sore di bawah
ini:Dari Abu Ayyub Al-Anshoriy -radhiyallahu anhu- bahwa ia pernah
berkata –sedang ia berada di Negeri Romawi-, “Sesungguhnya Rasulullah
-Shallallahu alaihi wa sallam- bersabda,مَنْ قَالَ غُدْوَةً : لا إِلَهَ
إِلا اللَّهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ
وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ عَشْرَ مَرَّاتٍ ، كَتَبَ اللَّهُ لَهُ
عَشْرَ حَسَنَاتٍ ، وَمَحَا عَنْهُ عَشْرَ سَيِّئَاتٍ ، وَكُنَّ كَعِدْلِ
عَشْرِ رِقَابٍ ، وَأَجَارَهُ اللَّهُ مِنَ الشَّيْطَانِ ، وَمَنْ قَالَهَا
عَشِيَّةً كَانَ مِثْلَ ذَلِكَ .
“Barangsiapa yang mengucapkan
di pagi hari:لا إِلَهَ إِلا اللَّهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ ، لَهُ
الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ عَشْرَ
(artinya : Tiada sembahan yang haq, melainkan Allah saja, tiada sekutu
bagi-Nya. Dia-lah yang memiliki segala kerajaan dan pujian, sedang Dia
Maha berkuasa atas segala sesuatu”), sebanyak 10 kali, maka Allah akan
tuliskan baginya 10 kebaikan, dan Dia akan hapuskan darinya 10
kejelekan, serta kalimat itu sepadan dengan memerdekakan 10 orang budak
dan Allah akan menjaganya dari setan.Barangsiapa yang mengucapkannya di
sore hari, maka ia akan mendapatkan seperti itu juga”.[HR. Ahmad dalam
Al-Musnad (5/418), An-Nasa'iy dalam As-Sunan Al-Kubro (no. 10401) dan
Ath-Thobroniy dalam Al-Mu'jam Al-Kabir (no. 4093). Hadits ini dinyatakan
shohih oleh Syaikh Al-Albaniy dalam Shohih At-Targhib (no. 660)]
Sungguh rangkaian keutamaan akan menanti anda jika anda mengamalkan
dzikir ini di hari-hari anda. Bacalah di pagi dan sore dan jangan
luputkan. Cukup 10 kali di pagi hari dan 10 kali di sore hari!!
Dzikir Kesebelas
Disana ada sebuah dzikir yang diwasiatkan oleh Rasulullah -Shallallahu
alaihi wa sallam- kepada putrinya tercinta, Fathimah -radhiyallahu
anha-, yaitu kalimat-kalimat yang mencakup permintaan pertolongan,
perbaikan segala urusan dan pernyataan kelemahan diri di hadapan Allah
-Azza wa Jalla-.
Dari Anas bin Malik -radhiyallahu anhu-, ia
berkata, “Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam- bersabda kepada
Fathimah,مَا يَمْنَعُكِ أَنْ تَسْمَعِي مَا أُوصِيكِ بِهِ أَنْ تَقُولِي
إِذَا أَصْبَحْتِ ، وَإِذَا أَمْسَيْتِ : يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ
بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيثُ ، أَصْلِحْ لِي شَأْنِي كُلَّهُ ، وَلاَ
تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرَفَةَ عَيْنٍ .
“Apa yang
menghalangimu untuk mendengarkan sesuatu yang aku wasiatkan kepadamu,
yaitu engkau mengucapkan di saat engkau di pagi hari dan di sore
hari:يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيثُ ، أَصْلِحْ لِي
شَأْنِي كُلَّهُ ، وَلاَ تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرَفَةَ عَيْنٍ
.(artinya: Waha Yang Maha Hidup, wahai Yang Maha Tegak, dengan
rahmat-Mu aku memohon pertolongan (di kala susah). Perbaikilah seluruh
urusanku dan jangan Engkau serahkan aku kepada diriku (walaupun) sekejap
mata”.[HR. An-Nasa'iy dalam As-Sunan Al-Kubro (10405), Al-Bazzar dalam
Al-Bahr Az-Zakhkhor (6368), Al-Hakim dalam Al-Mustadrok ala
Ash-Shohihain (no. 2000), Al-Baihaqiy dalam Syu'abul Iman (no. 760-761),
Adh-Dhiya' Al-Maqdisiy dalam Al-Mukhtaroh (no. 2320), dan Abu Syuja'
Ad-Dailamiy dalamMusnad Al-Firdaus (no. 8653). Hadits ini dihukumi
shohih oleh Syaikh Al-Albaniy dalam Shohih Al-Jami' (no. 5820)]
Bacalah dzikir ini di kala pagi dan sore, niscaya Allah akan mengabulkan harapanmu, insya Allah.
Dzikir Kedua Belas
Siapa yang tidak mengenal Ayat Kursi beserta keutamaannya? Itulah ayat
yang terdapat dalam Surah Al-Baqoroh, ayat ke-255. Ayat ini amat ampuh
dalam menjauhkan kita dari gangguan jin.
Keampuhannya anda bisa
lihat dari kisah ajaib yang dituturkan oleh sahabat Ubay bin Ka’ab
-radhiyallahu anhu-.Dari Ubay bin Ka’ab -radhiyallahu anhu-,أَنَّهُ
كَانَ لَهُ جُرْنٌ مِنْ تَمْرٍ ، فَكَانَ يَنْقُصُ ، فَحَرَسَهُ ذَاتَ
لَيْلَةٍ ، فَإِذَا هُوَ بِدَابَّةٍ شِبْهِ الْغُلامِ الْمُحْتَلِمِ ،
فَسَلَّمَ عَلَيْهِ ، فَرَدَّ عَلَيْهِ السَّلامَ ، فَقَالَ : مَا أَنْتَ ،
جِنِّيٌّ أَمْ إِنْسِيٌّ ؟ ، قَالَ : لا بَلْ جِنِّيٌّ ، قَالَ :
فَنَاوِلْنِي يَدَكَ ، فَنَاوَلَهُ يَدَهُ ، فَإِذَا يَدُهُ يَدُ كَلْبٍ ،
وَشَعْرُهُ شَعْرُ كَلْبٍ ، قَالَ : هَكَذَا خَلْقُ الْجِنِّ ، قَالَ :
قَدْ عَلِمَتِ الْجِنُّ أَنَّ مَا فِيهِمْ رَجُلٌ أَشَدُّ مِنِّي ، قَالَ :
فَمَا جَاءَ بِكَ ؟ قَالَ : بَلَغَنَا أَنَّكَ تُحِبُّ الصَّدَقَةَ ،
فَجِئْنَا نُصِيبُ مِنْ طَعَامِكَ ، قَالَ : فَمَا يُنْجِينَا مِنْكُمْ ؟
قَالَ : هَذِهِ الآيَةُ الَّتِي فِي سُورَةِ الْبَقَرَةِ : {اللَّهُ لا
إِلَهَ إِلا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ}
[البقرة : 255 ] مَنْ
قَالَهَا حِينَ يُمْسِي أُجِيرَ مِنَّا حَتَّى يُصْبِحَ ، وَمَنْ قَالَهَا
حِينَ يُصْبِحُ أُجِيرَ مِنَّا حَتَّى يُمْسِيَ ، فَلَمَّا أَصْبَحَ أَتَى
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرَ ذَلِكَ لَهُ ،
فَقَالَ : صَدَقَ الْخَبِيثُ.
“Bahwa ia dahulu pernah memiliki
satu lumbung (sejenis rangkiang) berisi kurma kering.Kurma itu
(tiba-tiba) berkurang. Lantaran itu, ia (Ubay) menjaganya di suatu
malam. Tiba-tiba ada seekor binatang (makhluk) yang mirip anak yang baru
baligh. Makhluk itu memberi salam kepadanya, lalu Ubay pun membalas
salamnya seraya bertanya, “Siapakah kau? Jin atau manusia?” Ia berkata,
“Bukan, bahkan aku adalah jin”. Ia (Ubay) berkata, “Ulurkan tanganmu
kepadaku”. Lalu jin itu pun mengulurkan tangannya kepada Ubay. Ternyata
tangannya, tangan anjing dan bulunya, bulu anjing. Ia (Ubay) bertanya,
“Inikah bentuk jin?”Jin itu berkata, “Sungguh para jin telah mengetahui
bahwa tidak ada diantara mereka yang lebih kuat dibandingkan aku”.
Ia (Ubay) berkata, “Apa yang membuatmu datang?” Jin itu menjawab,
“Telah sampai kepada kami (suatu berita) bahwa engkau suka memberi
sedekah. Karena itu, kami datang mengambil sebagian diantara
makananmu”.Ia (Ubay) bertanya, “Apa yang bisa melindungi kami dari
(gangguan) kalian”.Jin menjawab, “Ayat ini yang terdapat dalam Surah
Al-Baqoroh:اللَّهُ لا إِلَهَ إِلا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ
[البقرة : 255 ]
Barangsiapa yang mengucapkannya ketika di waktu sore, maka ia akan
dilindungi dari kami sampai pagi hari. Barangsiapa yang mengucapkannya
ketika di pagi hari, maka ia akan dilindungi dari kami sampai sore
hari”.
Tatkala ia (Ubay) berada di waktu pagi, ia pun
mendatangi Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam-, lalu ia
menyebutkan hal itu kepada Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam-, seraya
beliau berkata
“Si keji itu telah benar”.[HR. An-Nasa'iy dalam
As-Sunan Al-Kubro (no. 10797), Ath-Thobroniy dalam Al-Mu'jam Al-Kabir
(no. 541), Adh-Dhiya' Al-Maqdisiy dalam Al-Mukhtaroh (no. 1260-1261),
Al-Hakim dalam Al-Mustadrok (no. 2064), dan Ibnu Hibban dalam
Shohih-nya(no. 784). Hadits ini dinyatakan shohih oleh Syaikh Al-Albaniy
dalam Shohih At-Targhib (no. 658)]
Demikianlah pengakuan jin
bahwa ia tak mampu mengganggu manusia jika manusia muslim membaca ayat
Kursi di waktu pagi dan sore, insya Allah ia terus berada dalam benteng
penjagaan.
Sumber: //almakassari.com